18 Desember 2008

DAMPAK TURUNNYA HARGA BBM

Sejumlah sopir angkutan umum sampai hari ini belum menurunkan tarif angkutan. Padahal, pemerintah telah merealisasikan penurunan harga bahan bakar minyak dari Rp 5.500 menjadi Rp 5.000 per liter. Warga berharap, penurunan itu berdampak pada turunnya tarif angkutan dan harga kebutuhan pokok.
Kendati demikian, sejumlah sopir angkot mengaku bisa menerima jika pemerintah dan Organda menetapkan penurunan tarif. Mereka menyambut gembira keputusan itu karena dinilai bisa mempengaruhi daya beli masyarakat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat sedikit banyak bisa terwujud

Karena dengan penurunan harga tariff bahan baker, jika tidak dibarengi dengan menurunnya harga tarif angkot / dan bahan pokok akan menyebabkan kerugian pada rakyat kecil dan dampaknya dari kemiskinan rakyat kecil. Karena bagi orang-orang yang bermobil pribadi sangat di untungkan dengan membeli BBM dengan harga murah. Tapi sebaliknya bagi orang-orang yang tidak memiliki mobil pribadi akan naik angkot yang berongkos tetap tida turun harga. (trir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi komentarnya ya.. tapi jangan spam lho...