Kali ini Komunitas Jalan Jalan ingin mengikuti perjalanan Calon Jamaah haji ke Tanah Suci tahun 2009 ini, karena semakin tahun semakin rapi tata cara perjalanannya sehingga kenikmatan dalam berangkat ibadah haji semakin di rasakan. Karena pemberangkatan terakhir sudah terlaksana tuntas pada 21 Nov 2009 dan sesuai jadwal rencana operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 2009 ini.
Selama ini, sorotan transportasi haji dibagi dalam dua persoalan. Pertama, transportasi antar negara Indonesia-Saudi pergi pulang (pp), kedua, transportasi antar kota: Jeddah, Madinah-Makkah, Makkah-Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), serta dari pemondokan ke Masjidil Haram Makkah.
Masih terkait dengan problem transportasi selama berhaji, persoalan transportasi antar kota di Saudi pun telah diantisipasi. Bahkan Menag RI pun meninjau langsung ke Saudi mendahului pemberangkatan kloter terakhir (Gel II). Menurut Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Departemen Agama, Drs. H.M.A.Ghafur Djawahir, transportasi antar kota perhajian di Saudi Arabia, Jeddah-Madinah-Mekkah dan Arafah-Mudzalifah-Mina, dilaksanakan oleh pemerintah Arab Saudi (Naqobah). Transportasi dari pemon-dokan menuju Masjidil Haram (pp) bagi jemaah yang tinggal lebih dari 2 km dari Masjidil Haram (Ring II) diserahkan pada Muassasah Asia Tenggara.
Pemberangkatan kloter pertama pada 23 Oktober 2009 dan kloter terakhir (Gelombang II) pada 21 November 2009. Sedangkan pemulangan kloter pertama (Gelombang I) rencana pada 2 Desember 2009 dan pemulangan kloter terakhir (Gel. II) pada 31 Desember 2009.
Pelaksanaan pemberangkatan kloter Gel. I yang berlangsung selama 15 hari sebagian jemaah mendarat di Madinah. Mereka adalah yang diberangkatkan dari Embarkasi Medan, Batam, Jakarta dan Surabaya. Sedangkan sisanya mendarat di Jeddah. Pada Gel. II yang juga berlangsung selama 15 hari, jemaah datang dari seluruh Embarkasi dan mendarat di Jeddah.
Pada Gel. I, pemulangan jemaah melalui Jeddah. Gel. II sebagian jemaah dipulangkan dari Madinah, yaitu jemaah yang diberangkatkan pada Gel. II dari Embarkasi Medan, Batan, Jakarta dan Surabaya. Selebihnya dipulangkan melalui Jeddah.
Operasional pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji menjadi tanggungjawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal PHU, dengan personil terdiri dari unsur Departemen Agama, Departemen Perhubungan, Imigrasi, Bea Cukai, Departemen Kesehatan, dan instansi terkait lainnya. Seluruh pengawasan dan pengendalian operasional dilakukan oleh PPIH Pusat.
Bagi jemaah yang sakit dan belum dapat dipulangkan pada masa operasional, akan dipulangkan ke Tanah Air setelah sembuh. Pemulangan mereka menjadi tanggung jawab maskapai penerbangan.
Dengan layanan sistem transportasi haji yang makin rapi, diharapkan para jemaah pun bisa khusyuk menjalankan ibadah, sehingga mereka menjadi haji yang mabrur.
(Sumber: Ditjen PHU Depag RI) & detik dot com
Selama ini, sorotan transportasi haji dibagi dalam dua persoalan. Pertama, transportasi antar negara Indonesia-Saudi pergi pulang (pp), kedua, transportasi antar kota: Jeddah, Madinah-Makkah, Makkah-Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), serta dari pemondokan ke Masjidil Haram Makkah.
Masih terkait dengan problem transportasi selama berhaji, persoalan transportasi antar kota di Saudi pun telah diantisipasi. Bahkan Menag RI pun meninjau langsung ke Saudi mendahului pemberangkatan kloter terakhir (Gel II). Menurut Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Departemen Agama, Drs. H.M.A.Ghafur Djawahir, transportasi antar kota perhajian di Saudi Arabia, Jeddah-Madinah-Mekkah dan Arafah-Mudzalifah-Mina, dilaksanakan oleh pemerintah Arab Saudi (Naqobah). Transportasi dari pemon-dokan menuju Masjidil Haram (pp) bagi jemaah yang tinggal lebih dari 2 km dari Masjidil Haram (Ring II) diserahkan pada Muassasah Asia Tenggara.
Pemberangkatan kloter pertama pada 23 Oktober 2009 dan kloter terakhir (Gelombang II) pada 21 November 2009. Sedangkan pemulangan kloter pertama (Gelombang I) rencana pada 2 Desember 2009 dan pemulangan kloter terakhir (Gel. II) pada 31 Desember 2009.
Pelaksanaan pemberangkatan kloter Gel. I yang berlangsung selama 15 hari sebagian jemaah mendarat di Madinah. Mereka adalah yang diberangkatkan dari Embarkasi Medan, Batam, Jakarta dan Surabaya. Sedangkan sisanya mendarat di Jeddah. Pada Gel. II yang juga berlangsung selama 15 hari, jemaah datang dari seluruh Embarkasi dan mendarat di Jeddah.
Pada Gel. I, pemulangan jemaah melalui Jeddah. Gel. II sebagian jemaah dipulangkan dari Madinah, yaitu jemaah yang diberangkatkan pada Gel. II dari Embarkasi Medan, Batan, Jakarta dan Surabaya. Selebihnya dipulangkan melalui Jeddah.
Operasional pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji menjadi tanggungjawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal PHU, dengan personil terdiri dari unsur Departemen Agama, Departemen Perhubungan, Imigrasi, Bea Cukai, Departemen Kesehatan, dan instansi terkait lainnya. Seluruh pengawasan dan pengendalian operasional dilakukan oleh PPIH Pusat.
Bagi jemaah yang sakit dan belum dapat dipulangkan pada masa operasional, akan dipulangkan ke Tanah Air setelah sembuh. Pemulangan mereka menjadi tanggung jawab maskapai penerbangan.
Dengan layanan sistem transportasi haji yang makin rapi, diharapkan para jemaah pun bisa khusyuk menjalankan ibadah, sehingga mereka menjadi haji yang mabrur.
(Sumber: Ditjen PHU Depag RI) & detik dot com
semoga jemaah haji indonesia tahun ini lancar dan mambrur semua. segala pengelolaannya bagus dan memuaskan... amiiiiiin
BalasHapusjadi pingin kesana lagi...
BalasHapus