01 Desember 2008

KHASANAH DALAM CERITA

Cerita ini boleh dibaca tapi jangan di pahami dengan hati.
Dilihat dari kondisi yang sering dialami dari kita semua yang seiman? selalu ada krenteg/keinginan yang sama dan sebangun bidang, itu hanya kadang masih sering menggelayuti di alam pikiran?. Dan sepertinya ... dari obrolan-obrolan dengan teman-teman yang aku simak ada hal seperti/senada juga ada dalam benak pikiran mereka semua. Ya tatkala ketika jauh dengan keluarga, apalagi yang berada diseberang sana.. isitalane ”keletan rancah lan omboning samodro, !! ada juga pepatah jawa, ”Golek upo sak unturo kanggo keluargo”. Kalau dalam lagu jauh dimata dekat dihati... dan masih banyak yang lainya. saya kira suasana dan nuansa yang dialami masing-masing tidak jauh berbeda dengan kita-kita semua.

Persis ketika yang saya alami dan teman-teman, berbagai pikiran yang berkecamuk apapun yang dirasakan mehhh podo wahe... so pasti pingin deket dengan ortu, keluarga & saudara, membahagiakan ortu, amat sangat mulia, walaupun masih status bujang atau yang sudah berdampingan dengan istri semua sama pikirannya.
Ada yang sangat realitas, ketika kita jauh dari orang tua yang kita cintai, pasti kita inginnya bisa sungkem dll dalam pikiran kita, tapi itu perlu biaya dan waktu yang lumayan, disatu sisi secara finansial bisa dikatakan, cukup kanggo maem-e dewe. Sehingga apa yang terjadi kita menabung setahun, tapi pada saat kita pulang, tabungan kita gunakan... setelah itu entek entung...? ada yang mengatakan habis ditelan bumi, ada juga yang mengatakan mengalir seiring air pegunungan, ada yang mengatakan ah.. sudah mengalir, tapi perasaan ini hampir dialami semua teman-teman kita, istilane komunitas penderitaan ... eh sama-sama menderita kok bangga.

Ahh.. ini hanya cobaan aja katanya hehehe gitu aja kok repot...... bahkan bisa jadi tidak sedikit yang lebih berat dan jauh dari pelosok negeri. Itu kata pepatah, biarpun begitu tapi kita pasti ada hiburan bila tatapan kita lebih diarahkan kebawah. Bahkan ada yang sampe sujud syukur karena dia gak sampe terperosok lebih dalam.
Bahkan tidak sedikit yang ber-finansial minim hanya sekedar senin-kemis, kembang kempis, buka tutup, gali lubang tutup lubang, bahkan ada yang untuk makan aja susaaaaaaaaahhh.

Memang kenyataan yang dihadapkan dengan posisi dan kondisi yang delematis & deplomatis, dramatis. nah Extrimnya kalo mau keluar juga belum tentu ada jaminan selanjutnya, sementara untuk terus bertahan ada saja yang kurang sreg dan yang belum terpuaskan, termasuk angan-angan masa depan kita nanti. Sementara itu ada juga yang mengajukan usulan seperti dengan alasan orang tua (ya memang sudah tua) dan lain sebagainya.. itu semua nggak mempan, sama aja dengan menyiram garam dilaut madura. Kalau nggak bisa akhire merelahkan dirinya untuk bertahan sampe lulus nanti, itu kata-kata yang terakhir terlontarkan., walaupun tetap ada grundel neng ati. Karena keinginan yang lebih baik dimasa depan.

Ada khasanah yang menarik, Ketika Allah telah menciptakan adanya warna-warni, sejak azali, zaman dahulu kalah, rasanya sunatullah pula kalau yang ada tidak hanya putih. Banyak warna yang lain ada hijau, ungu, lansep, hitem meles. Bahkan sampe yang warna semburat, apalagi sekarang ada yang effect, spotlight, dsb-dsb. Itu pun demikian yang kita alami pasti ada sisi lain yang tidak selamanya terpaku pada satu warna saja, Belum lagi bahwa segalanya akan dipergilirkan??

Bukankah dengan semacam itu kita jadi tambah pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan penghayatan. Bangga sedikit boleh kan, karena kalau terlalu bangga bisa jadi boomerah buat kita. Terutama dalam membaca tanda-tanda jaman, ayat-ayat Allah, baik yang tertulis maupun yang mutasyabihat, dari Khasanah alam budaya dimana bumi yang kita injak, langit yang kita junjung, udara yang kita sedot dll.

Kalau demikian tersegarkan kembali, ketika kita mendapatkan pembekalan dari yang sudah senior-senior. Penyegaran dalam mengemban tugas setiap kita yang namanya manusia muslim atau dalam bahasa agama yaitu da’wah. Walaupun masih grothal-grathul dan bersemburatan bahasanya tapi senantiasa menamakan dengan da’wah. Dan yang pernah mengalami atau merasakan, tidak semuanya nyaman/nikmat, Katanya memang dunia itu......!! memang manusia tidak ada batasnya untuk memiliki ”wallahu a’lam bishowab.

Wassalam... akan berlanjut pada episoade da’wa yang lain.

By. tri.ji.com

1 komentar:

Isi komentarnya ya.. tapi jangan spam lho...