24 Februari 2009

KANKER DAN STRES


Kanker bukan nasib, itu masalah risiko, dan anda bisa menyesuaikan dengan risiko tadi dengan perilaku anda. Sangat penting bahwa orang merasakan mereka memegang kendali atas yang mereka perbuat. Namun, dua pertiga kasus kanker diduga tidak terkait dengan gaya hidup, dan tidak banyak yang bisa ditempuh orang untuk mencegah kanker dalam kondisi semacam itu. Meski demikian, lebih dari tiga juta dari 10 juta kanker yang didiagnosis di seluruh dunia setiap tahun bisa dicegah jika rekomendasi itu dipenuhi.

Kanker adalah

segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.
Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis.

Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui "screening". Kedua ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubunganl. Usaha ilmiah yang banyak ditekuni untuk memahami proses penyakit dan menemukan terapi yang memungkinkan adalah dengan melakukan riset kanker. Meskipun pemahaman kanker memiliki tumbuh secara eksponen sejak dekade terakhir dari abad ke-20, terapi baru yang radikal hanya ditemukan dan diperkenalkan secara bertahap.

Penghambat tyrosine kinases (imatinib dan gefitinib) pada akhir 1990-an dianggap sebuah terobosan utama; mereka mengganggu terutama dengan protein tumor-tertentu. Antibodi monoclonal telah terbukti sebuah langkah besar dalam perawatan oncological.

Sel normal dapat menjadikan kanker karena faktor genetis atau substansi yang menyebabkan kanker seperti alkohol, lemak atau radiasi sinar X berlebihan. Kelika sel sudah menjadi kanker, sel itu tumbuh tak terkendali, membentuk tumor dan berpotensi menyebar ke anggota tubuh yang lain. Selain itu ada pertanyaan mengenai apakah ada hubungannya stres dan timbulnya kanker? Seperti yanng telah disebutkan diatas selama ini kita mengetahui hubungan yang jelas antara faktor keturunan, merokok, radioaktif, infeksi virus tertentu, paparan bahan kimia tertentu, dan faktor medis lainnya terhadap munculnya kanker. Namun belum diketahui hubungan faktor stres psikis terhadap timbulnya kanker. Artikel singkat ini akan membahas mengenai hal tersebut. Mari kita simak, dan semoga bermanfaat.

Hasil suatu studi terbaru (disampaikan dalam BioMed Central journal BMC Cancer) menunjukkan adanya hubungan antara stres psikologis berat dan kanker payudara. Dr.Ronit Peled, sebagai peneliti, mengatakan bahwa wanita usia muda yang mengalami pengalaman hidup berat lebih dari sekali dalam hidup dapat dianggap berisiko untuk terjadinya kanker payudara dan harus diterapi.

Gejala awal kanker payudara biasanya berupa benjolan atau penebalan kulit pada payudara. Benjolan ini lebih mudah dirasakan daripada dilihat, dan tidak terasa sakit. Gejala lainnya berupa pendarahan dan kerutan pada puting, perubahan ukutan payudara, dan kulit memerah pada benjolan. Biasanya hanya satu payudara yang terkena. namun, gejala-gejala ini muncul ketika kanker sudah parah yang mempersempit pilihan pengobatan. karena itu, deteksi dini kanker sangat penting.

Adapun orang-orang yang beresiko terkena kanker payudara diantaranya pernah menderita kanker payudara sebelumnya, mempunyai ibu atau saudara penderita kanker, belum pernah hamil, berumur lebih dari 30 tahun pada kehamilan pertama, menstruasi pertama pada usia muda atau telat manupause, mengalami kegemukan (obesitas).

Studi tersebut melibatkan 255 wanita berusia <>Kemudian dievaluasi hubungan antara kanker payudara dengan kejadian berat, seperti kehilangan orang tua, orang terdekat, atau perceraian orang tua sebelum usia 20 tahun, serta kejadian hidup ringan-sedang seperti berpisah dengan pasangan, kehilangan pekerjaan, krisis ekonomi, atau orang terdekat menderita penyakit serius.

Hasilnya, ternyata ada hubungan positif antara pengalaman hidup buruk lebih dari sekali dengan kanker payudara,yaitu terdapat peningkatan 62%. Namun, pengalaman hidup buruk yang terjadi hanya sekali tampaknya tidak meningkatkan risiko secara bermakna. Sebaliknya, dibandingkan wanita sehat, wanita penderita kanker payudara juga ternyata lebih mengalami depresi dan penurunan skor (penilaian) keceriaan dan optimisme.

Lebih lanjut lagi, hasil studi tersebut menunjukkan adanya hubungan negatif antara keceriaan dan optimisme dengan timbulnya kanker payudara. Artinya, “lebih banyak anda ceria dan optimis dengan hidup, maka semakin kecil kemungkinan timbulnya kanker payudara”, demikian ungkap peneliti studi tersebut. Bagaimana mekanismenya? Hinggi kini belum diketahui, namun fakta (studi di atas) telah mengungkapkan hal tersebut.

Pengobatan kanker antara lain melalui pembedahan, radiasi, kemoterapi, dan terapi hormon, tergantung pada tingkat kanker, umur, dan kesehatan pasien secara menyeluruh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isi komentarnya ya.. tapi jangan spam lho...